JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi besar-besaran di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Kebijakan yang tertuang dalam sejumlah surat telegram (ST) ini langsung menyita perhatian publik karena menyentuh lebih dari seribu personel serta mengubah komposisi jabatan strategis, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Mutasi yang diumumkan pada pertengahan Desember 2025 ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat kinerja organisasi, sekaligus menjadi bagian dari konsolidasi internal Polri menjelang tantangan keamanan yang semakin kompleks.
Berdasarkan data resmi, total 1.086 perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) Polri masuk dalam daftar mutasi kali ini. Jumlah tersebut menjadikannya sebagai salah satu mutasi terbesar sepanjang 2025.
Dari total tersebut, sebagian besar personel mendapatkan promosi jabatan maupun penugasan setara. Selain itu, puluhan personel lainnya dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan lanjutan, sementara sebagian kecil memasuki masa purna tugas.
Skala mutasi ini menegaskan bahwa rotasi bukan sekadar pergantian posisi rutin, melainkan bagian dari penataan sumber daya manusia secara menyeluruh.
Tak hanya soal jumlah, mutasi kali ini juga menyentuh jabatan-jabatan strategis yang memiliki pengaruh besar terhadap arah kebijakan dan operasional Polri.
Sejumlah posisi penting yang mengalami pergantian antara lain:
– Kapolda di beberapa wilayah, yang berperan langsung dalam pengendalian keamanan daerah.
– Wakapolda dan Kapolres, sebagai ujung tombak pelayanan kepolisian di tingkat wilayah dan kabupaten/kota.
– Direktur di lingkup Mabes Polri, termasuk bidang yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik.
Salah satu sorotan utama adalah promosi besar-besaran perwira polisi wanita (Polwan). Sebanyak 35 Polwan dipercaya menempati jabatan strategis, mulai dari Kapolres, Wakapolda, hingga posisi direktur. Kebijakan ini memperlihatkan komitmen Polri dalam memperkuat peran perempuan di level kepemimpinan.
Mutasi besar yang dilakukan Kapolri memiliki beberapa tujuan utama.
Pertama, pembinaan dan pengembangan karier personel. Rotasi memberi ruang bagi perwira untuk memperluas pengalaman dan meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
Kedua, penyegaran organisasi. Pergantian pejabat di posisi kunci diharapkan mampu mendorong semangat baru, meningkatkan efektivitas kerja, serta mencegah stagnasi birokrasi.
Ketiga, penguatan profesionalisme dan kinerja Polri. Dengan tantangan keamanan yang terus berkembang mulai dari kejahatan konvensional hingga isu digital penempatan personel yang tepat menjadi krusial.
Keempat, peningkatan kualitas pelayanan publik. Jabatan strategis seperti Kapolres, Kapolda, dan direktur di Mabes Polri sangat menentukan wajah Polri di mata masyarakat. Mutasi ini menjadi momentum untuk memperbaiki kepercayaan publik melalui kinerja yang lebih responsif dan humanis.
Jabatan Kepala Korps Binmas Baharkam Polri yang ditinggalkan Edy, selanjutnya diisi oleh Brigjen Kalingga Rendra Raharja. Kalingga sebelumnya menjabat sebagai Auditor Kepolisian Utama Tingkat II Itwasum Polri.
Perwira tinggi Polri lainnya yang masuk dalam surat telegram mutasi adalah Wakapolda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Brigjen Tony Harsono. Dia mendapat promosi pangkat bintang dua sebagai Auditor Kepolisian Utama Tingkat I Itwasum Polri.
Kemudian Wakapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Brigjen M. Zulkarnain yang mendapat promosi pangkat bintang dua sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat I Bareskrim Polri. Kursi Wakapolda Sumsel akan diisi oleh Brigjen Wakapolda Sumatera Utara (Sumut), Rony Samtana.
Selanjutnya kursi Wakapolda Sumut akan diisi oleh Brigjen Sonny Irawan, yang kini menduduki jabatan Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri. Pergantian penjabat juga terjadi di Wakapolda Kalimantan Timur (Kaltim), di mana Brigjen Sabilul Alif dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Jabatan Wakapolda Kaltim selanjutnya diisi oleh Brigjen Adrianto Jossy Kusumo. Andrianto sebelumnya menjabat Wakapolda Riau. Posisi Wakapolda Riau akan segera diisi oleh Brigjen Hengki Haryadi.
Berikutnya Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen Rakhmad Setyadi dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Jabatannya akan diisi oleh Wakapolda Papua Barat Brigjen Yosi Muhamartha.
Jabatan Wakapolda Papua Barat selanjutnya akan diisi oleh Brigjen Sulastiana. Ia sebelumnya merupakan Auditor Kepolisian Utama Tingkat II Itwasum Polri.(ril)
