MEDAN – Ferry, seorang sales mobil di Medan mengaku disekap, diculik dan disiksa seharian, Minggu (30/12/2025). Oleh sejumlah orang yang tak dikenalnya, dia dituduh menggelapkan uang panjar pembelian mobil.
Hingga Minggu malam tadi, Ferry dengan luka memar dibeberapa bagian tubuhnya, malah diserahkan sejumlah orang yang diduga preman itu ke Mapolrestabes Medan. Belum diketahui pasti apakah Ferry diserahkan karena memang sudah ada laporan kepolisian terkait dugaan penggelapan uang DP mobil sebesar Rp50 juta tersebut.
Diceritakan Fauzi, teman Ferry, aksi penyekapan terjadi di salah satu room sebuah tempat hiburan di Jalan Adam Malik. Disitu mereka diinterogasi dan dilarang keluar KTV selama beberapa jam.
Lalu Ferry, tambah Fauzi, dibawa ke kawasan di daerah Padang Bulan dan Selayang. “Dia diculik dan dibawa ke arah Padang Bulan,” ujarnya.
Fauzi mengaku mereka disekap lebih dari 5 orang. “Kami teman-temannya nggak dibawa. Hanya Ferry yang dibawa sama beberapa orang,” tambahnya.
Sementara Ferry, setelah diserahkan ke Polrestabes Medan, via whatsapp ke media, mengaku sempat mengalami penyiksaan. “Beberapa bagian tubuh saya memar karena dipukul pakai martil sama yang nyekap dan nyulik,” kata Ferry.
Ia mengaku diperlakukan seperti hewan oleh para penyekap sekaligus penyuliknya.”Kayak bukan manusia, bang. Saya kayak bukan manusia yang enggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang dan dipukul martil,” ujarnya.
Ferry mengaku tidak mengetahui secara pasti total berapa jam menerima siksaan. Ia hanya mengingat dibawa sejumlah orang Minggu pagi sekira pukul 11.00 WIB.
“Sampai ke rumah penyekapan, disiksa. Pokoknya, sebentar-sebentar disiksa. Kejam kali,”ujar Ferry.
Penyekapan dan penyiksaan berhenti setelah dirinya diserahkan oleh orang yang menyiksanya ke Mapolrestabes Medan. (ril)
